Sabtu, 31 Juli 2010

Aku di sini, duduk terdiam bersama serpihan perihku. Sakit ku mengingat saat kau di sisiku. Dulu, kau memberiku sebuah senyuman yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya. Rasa itu terukir dalam dengan indah. Tapi tak ku sangka, rasa sayang yang selama ini kau beri hanyalah kebahagiaan yang semu. Kau mengagungkan sesuatu yang kau sebut cinta dengan topengmu, yang dibaliknya tersembunyi seribu bilah pisau yang siap menyerangku dan menusuk jantungku. Atas nama cinta, kau bersandiwara di depanku.